Kualitas
air yang diproduksi dari sumur bor dapat
berubah-rubah, disebabkan oleh beberapa hal ;
1. Kualitas air sumur bor berubah secara mendadak jika
terjadi hujan.
Jika
terjadi hal demikian maka pembuatan sumur bor belum sempurna karena bagian
atas annulus sumur bor (antara lubang pengeboran dengan sisi luar casing) belum
di tutup dengan cor semen atau lapisan penutup lain seperti lempung
/ bentonite.
Atau
kemungkinan yang dapat terjadi lainnya adalah penyadapan lapisan air yang terlalu
keatas (kurang dari -20 meter) menyebabkan resapan air hujan
tersedot setiap kali terjadi hujan.
Untuk
mengatasi hal seperti ini adalah dengan melakukan pengeboran ulang bagian
pinggir sumur dan melakukan pengecoran semen sampai dengan letak saringan
paling atas.
2. Kualitas air sumur bor berubah secara mendadak tanpa
terjadi hujan.
Kemungkinan terbesar yang
dapat terjadi adalah telah terjadinya kebocoran atau kerusakan casing pada
sumur bor. Kerusakan casing
dapat disebabkan oleh gangguan / pergerakan tanah sebab gempa atau proses
pemancangan pada areal sekitar sumur bor. Pada sumur dengan casing besi carbon,
kerusakan casing sumur bor juga dapat terjadi karena casing keropos / berkarat
yang pada saatnya terjadi longsor / ambrukan / keropos.
Bila terjadi casing keropos
yang longsor atau pecah, biasanya diikuti dengan debit air yang juga mengecil. Untuk mengetahui secara tepat apakah casing
masih baik atau tidak, dapat dilakukan
kegiatan bor hole camera untuk melihat status casing serta
tindakan perbaikan yang diperlukan.
untuk
mengetahui ini perlu dilakukan bor hole camera untuk melihat kondisi pipa di
dalam sumur. apabila di dapati adanya kebocoran / kerusakan pada pipa, maka
perlu dilakukan perbaikan untuk menutup kebocoran / kerusakan pada pipa casing.
Hal lain
yang dapat terjadi adalah adanya pencemaran lapisan air yang
ada, Misalnya dalam jarak yang cukup dekat (<300 meter) ada pihak lain
yang membuat sumur bor dalam ataupun melakukan pengeboran bor pile dengan mana
kedalaman pemboran sama dengan lapisan sumur bor yang tercemar / berubah
kualitas. Dalam hal terjadi pencemaran
kualitas air oleh proses pengeboran pada jarak dekat, tidak dapat dilakukan apapun selain menunggu
selesainya proses / kegiatasn pada sumur yang mengganggu / mencemari.
3. Kualitas air sumur bor berubah secara perlahan
supply air
dari deepwell biasanya bersumber dari beberapa lapisan air / aquifer. pada awal
pembuatan bisa saja supply terbesar didapat dari (misalkan) aquifer no.1,
tetapi seiring berjalannya waktu, screen pada aquifer no.1 yang sering
dipakai mengalami penyumbatan sehingga supply air terbesar berpindah
ke (misalkan) aquifer no.3 yang notabene pasti kualitasnya berbeda.
apabila perubahan kualitas disebabkan oleh hal ini, maka tindakan yang
diperlukan adalah PENCUCIAN SUMUR / KOMPRESSOR untuk membuka kembali sumber air
utama agar kualitas kembali seperti semula.
4. Kualitas air berubah menjadi jelek setelah dipompa
keluar.
Terkadang
kualitas air dari sumur bor berubah bukan sebab fisik seperti ketidak
sempurnaan pengecoran sumur bor air tanah (pengecoran bocor), kerusakan fisik sumur bor itu sendiri (casing
bocor), screen terlalu tinggi, screen mampat TETAPI memang sebab kualitas air
tanah yang diambil tidak baik / mengandung unsur kimiawi tertentu yang tinggi.
Ciri ciri
dari air tanah yang tidak baik biasanya mengandung zat besi (Fe) yang tinggi.
Pada saat baru dipompa keluar, kualitas air terlihat sangat baik, tetapi
setelah di endapkan / dibiarkan diluar selama max 30 menit, akan mulai terlihat air berubah menjadi keruh dan
kekunIingan,
No comments:
Post a Comment