Sunday, October 23, 2016

BAKTERI PADA AIR

Proses pembunuhan bakteri di dalam air dapat dilakukan dengan beberapa cara :

1.    Dipanaskan.
Sterilisasi air dapat dilakukan dengan memanaskan Air sampai dengan mencapai 100o Celcius. Penggunaan cara ini untuk mensteriisasi air sangat tidak disarankan. Proses memanaskan air sangat memakan waktu dan merepotkan. Selain itu penggunaan api untuk proses pensterilan sangat beresiko tinggi atas bahaya kebakaran. 
Cara ini hanya cocok dilakukan untuk proses kapasitas sangat kecil. Metode ini  hanya disarankan untuk proses kapasitas air steril / air minum kurang dari 200 liter per hari.
Investasi dalam skala kecil tersedia sangat murah di pasar, tetapi untuk aplikasi ukuran besar biaya akan cukup besar juga. Selain itu proses ini akan memerlukan energy yang tinggi atau dengan kata lain biaya operasionalnya cukup mahal.

2.    Bahan Kimia.
Pembubuhan bahan kimia pada air (biasanya menggunakan kaporit / Chlorine/H202).  Penggunaan bahan kimia biasanya untuk mesterilkan air kolam renang maupun kolam hias.
Penggunaan campuran bahan kimia untuk mensterilkan air untuk minum / proses industry makanan sangat tidak disarankan. Juga tidak tepat untuk kolam yang digunakan untuk memelihara ikan atau ternak lain, karena kelebihan dosis akan sangat berbahaya bagi kesehatan. 
Dosis yang dipergunakan untuk pembubuhan kaporit dapat dilakukan antara 3 – 5 ppm. Penggunaan bahan kimia sangat dianjurkan untuk menggunakan pompa dosing agar dosis yang diinginkan dapat terjaga stabil  (tidak kurang dan tidak berlebih)
Metode ini adalah metode dengan investasi termurah untuk kapasitas besar hanya kenyamanan penggunaan kurang baik mengingat operator harus setiap hari atau beberapa hari mengaduk dan mengisi ulang kimia yang dibutuhkan.

3.    Ultra Violet  (UV)
Air dialirkan melalui radiasi sinar Ultra Violet agar bakteri maupun virus yang ada menjadi mati. Penggunaan Ultra Violet ini sangat nyaman dan ekonomis untuk pemakaian air kapasitas sebesar apapun. Penggunaan UV juga sangat aman bagi kesehatan penggunaan. Tidak ada efek samping apapun untuk penggunaan UV kecuali bila di
Pemakaian UV untuk sterilisasi air, investasi awal akan cukup mahal serta biaya pertahun akan sangat mahal juga.  Keuntungan dari penggunaan UV adalah kenyamanan bagi operator dimana sama sekali tidak ada kegiatan pemeliharaan yang diperlukan bila masuk menggunakan metode kerja ini.
Kunci utama dari pemeliharaan lampu UV adalah suatu keharusan untuk mengganti lampu walaupun tidak rusak dalam 1 tahun.  Kegiatan pemeliharaan untuk mengganti UV ini adalah suatu kewajiban bagi semua pengguna.

4.    Ozonisasi  (gas O3)
Pemakaian gas O3 untuk sterilisasi air juga sangat mudah dilakukan serta dioperasikan.  Beberapa kekurangan system ozonisasi selain investasinya yang besar, perbaikan-perbaikan dari alat ozonisasi sulit untuk dilakukan   (sulit mencari spare parts dan komponen lainnya)
Kelebihan utama dari penggunaan Ozonisasi adalah sifat active selama beberapa waktu   (sekitar 20 – 30 menit) sejak gas disuntikkan kedalam air sehingga efek sterilisasinya dapat lebih luas. Bukan hanya mensterilisasi air, tetapi juga mensterilisasi pipa maupun botol / wadah penampung air.
Metode ozonisasi banyak di gunakan oleh pabrik / industri air minum dalam kemasan.

5.   Penyaringan / Filtrasi
Ukuran dari bakteri yang terkecil adalah 0,1 Micron atau 1/10.000 mm. Dengan diketahuinya ukuran terkecil dari bakteri ini maka kita dapat menyaring bakteri dengan filter yang berukuran lebih kecil dari 0,1 micron. 
Filter-filter yang dapat menyaring bakteri adalah :
1.    Filter Ultra Filtration  / UF (ukuran lubang 0,01 micron)
2.    Filter Reverse Osmosis  / RO  (ukuran lubang 0,0001 micron).

Menggunakan UF ataupun RO untuk penyaringan bakteri, memerlukan pengolahan awal (pre-treatment) sebelum air di alirkan kedalam system air minum.  Bila pre-treatment gagal menyediakan kualitas air minimum yang bisa diterima oleh Ultra Filtration ataupun Reverse Osmosis,  maka system UF ataupun RO akan mampat.


Pemakaian UF / RO untuk penyaringan air bebas bakteri, tidak sulit untuk di operasikan, hanya  memerlukan investasi awal yang paling tinggi.  Pengoperasian dari RO ini memerlukan displin tinggi dari operator mengingat banyak hal-hal yang harus dijaga agar  mesin tidak cepat rusak / mampat.

Thursday, October 13, 2016

FILTRASI

Johnson Screen selain berfungsi untuk penyaringan pada Sumur Bor Air Tanah (Deep Well), juga dapat diaplikasikan sebagai Alat Filtrasi.  

Filtrasi atau penyaringan adalah proses perbaikan kualitas air dengan cara pemasangan filter untuk menghilangkan kandungan partikel / serat yang tidak larut di dalam air, misalnya partikel pasir atau serat kain atau partikel polutan lainnya.

Proses filtrasi atau penyaringan yang dipilih harus sesuai dengan ukuran partikel / serat yang ingin di saring atau dikeluarkan dari air :

No
Jenis Saringan
Ukuran Partikel





1
Sand Filter
50 -   100 micron





2
JOHNSON SCREEN STRAINER
50 - 3000 micron





3
Bag Filter
20 -    50 micron





4
Micron Fiter
1  -     10 micron





5
Ultra Filtration
0,01        micron






Proses untuk perbaikan kualitas air dengan filtrasi hanya dapat dilakukan bila air bersih yang diproses kandungan kotorannya < 50 ppm. Bila kandungan kotoran dalam air spt TSS atau sejenis terlalu besar atau banyak, maka untuk mengatasi kotoran pada air diperlukan kegiatan Pengendapan. Dengan proses pengendapan ini bisa diperoleh pengendapan partikel sampai dengan ukuran 0,1 micron.


Monday, September 12, 2016

KUALITAS AIR BERUBAH

Kualitas air yang diproduksi dari sumur bor  dapat berubah-rubah, disebabkan oleh beberapa hal ;

1.     Kualitas air sumur bor berubah secara mendadak jika terjadi hujan.

Jika terjadi hal demikian maka pembuatan sumur bor belum sempurna karena bagian atas annulus sumur bor (antara lubang pengeboran dengan sisi luar casing) belum di tutup dengan cor semen atau lapisan penutup lain seperti lempung / bentonite.  

Atau kemungkinan yang dapat terjadi lainnya adalah penyadapan lapisan air yang terlalu keatas (kurang dari -20 meter) menyebabkan resapan air hujan tersedot setiap kali terjadi hujan.
Untuk mengatasi hal seperti ini adalah dengan melakukan pengeboran ulang bagian pinggir sumur dan melakukan pengecoran semen sampai dengan letak saringan paling atas.

2.     Kualitas air sumur bor berubah secara mendadak tanpa terjadi hujan.  

Kemungkinan terbesar yang dapat terjadi adalah telah terjadinya kebocoran atau kerusakan casing pada sumur bor.   Kerusakan casing dapat disebabkan oleh gangguan / pergerakan tanah sebab gempa atau proses pemancangan pada areal sekitar sumur bor. Pada sumur dengan casing besi carbon, kerusakan casing sumur bor juga dapat terjadi karena casing keropos / berkarat yang pada saatnya terjadi longsor / ambrukan / keropos.

Bila terjadi casing keropos yang longsor atau pecah, biasanya diikuti dengan debit air yang juga mengecil.   Untuk mengetahui secara tepat apakah casing masih baik atau tidak,  dapat dilakukan kegiatan bor hole camera untuk melihat status casing serta tindakan perbaikan yang diperlukan.

untuk mengetahui ini perlu dilakukan bor hole camera untuk melihat kondisi pipa di dalam sumur. apabila di dapati adanya kebocoran / kerusakan pada pipa, maka perlu dilakukan perbaikan untuk menutup kebocoran / kerusakan pada pipa casing.

Hal lain yang dapat terjadi adalah adanya pencemaran lapisan air yang ada,  Misalnya dalam jarak yang cukup dekat (<300 meter) ada pihak lain yang membuat sumur bor dalam ataupun melakukan pengeboran bor pile dengan mana kedalaman pemboran sama dengan lapisan sumur bor yang tercemar / berubah kualitas.  Dalam hal terjadi pencemaran kualitas air oleh proses pengeboran pada jarak dekat,  tidak dapat dilakukan apapun selain menunggu selesainya proses / kegiatasn pada sumur yang mengganggu / mencemari.

3.     Kualitas air sumur bor berubah secara perlahan 

supply air dari deepwell biasanya bersumber dari beberapa lapisan air / aquifer. pada awal pembuatan bisa saja supply terbesar didapat dari (misalkan) aquifer no.1,  tetapi seiring berjalannya waktu, screen pada aquifer no.1 yang sering dipakai mengalami penyumbatan sehingga supply air terbesar berpindah ke (misalkan) aquifer no.3 yang notabene pasti kualitasnya berbeda.  apabila perubahan kualitas disebabkan oleh hal ini, maka tindakan yang diperlukan adalah PENCUCIAN SUMUR / KOMPRESSOR untuk membuka kembali sumber air utama agar kualitas kembali seperti semula.

untuk mengetahui ini perlu dilakukan BOR HOLE CAMERA untuk melihat kondisi pipa di dalam sumur. apabila di dapati adanya kebocoran / kerusakan pada pipa, maka perlu dilakukan perbaikan untuk menutup kebocoran / kerusakan pada pipa casing.

4.     Kualitas air berubah menjadi jelek setelah dipompa keluar.

Terkadang kualitas air dari sumur bor berubah bukan sebab fisik seperti ketidak sempurnaan pengecoran sumur bor air tanah (pengecoran bocor),  kerusakan fisik sumur bor itu sendiri (casing bocor), screen terlalu tinggi, screen mampat TETAPI memang sebab kualitas air tanah yang diambil tidak baik / mengandung unsur kimiawi tertentu yang tinggi.

Ciri ciri dari air tanah yang tidak baik biasanya mengandung zat besi (Fe) yang tinggi. Pada saat baru dipompa keluar, kualitas air terlihat sangat baik, tetapi setelah di endapkan / dibiarkan diluar selama max 30 menit, akan  mulai terlihat air berubah menjadi keruh dan kekunIingan,


BIDANG USAHA PENGOLAHAN AIR LIMBAH

Bidang Usaha pt Andri Technindo untuk Pengolahan Air Kotor adalah : 


1. Pengolahan Air Limbah (IPAL)

Semua kegiatan yang dihadiri oleh manusia pasti akan menghasilkan buangan air limbah yang perlu diproses sebelum dibuang agar tidak mencemari lingkungan sekitar dan menimbulkan bau busuk yang tidak enak.  
Proses limbah buangan manusia ini dapat dilakukan dalam berbagai cara / metode.  Dapat menggunakan bak proses dengan bak beton maupun dengan system tangki fiberglass / modul.

Pengolahan secara kimiawi maupun biologis.  Metode proses biologis pun dapat menggunakan system aerob (dengan aerasi) tanpa listrik maupun un-aerob (tanpa aerasi) serta kombinasi dari kedua system untuk hasil maksimal.  Berbagai system aplikasi seperti UASB  (Upflow Activated Sludge Blanked),  RBC  (Rotating Bio Contactor), Aeration System, Double Aeration System, SBR (Sequenting Batch Reactor),  MBR (Membrane Bio Reactor) dapat kami sediakan untuk kebutuhan spesifik anda.

Penambahan media tumbuh bakteri  (attached bacteria growth media) juga dapat kami sediakan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan air limbah anda.   Serta pemasangan berbagai macam alat seperti fine diffuser, Diffuser tube, Oxygen Retention System,  Ventury Oxygen Injector, Campbell Oxygen Injector untuk meningkatkan infusi oksigen kedalam air limbah dan menghemat listrik sampai dengan 30% dapat kami lakukan untuk anda


2.     Separasi


Separasi partikel atau solid dari air dengan cara screening, pengendapan (chlarifier) maupun pemisahan minyak dengan cara penyekatan (buffle oil trap), skimmer, dan fine bubble oil separation dapat kami designkan untuk kebutuhan anda.

BIDANG USAHA PERBAIKAN LINGKUNGAN HIDUP

Bidang usaha pt Andri Technindo sehubungan dengan
pengelolaan ataupun perbaikan Lingkungan Hidup adalah :


1.    Sumur Pantau

Sumur pantau yang dibuat dapat dikombinasikan dengan alat pemantau untuk permukaan air tanah maupun dikombinasikan dengan alat pemantau kualitas air.

Alasan pembangunan sumur pantau dapat merupakan kewajiban dari Undang-Undang atau Peraturan Pemerintah, dimana setiap pemilikan sumur bor sebanyak 5 unit sumur bor wajib menyumbangkan 1 unit Sumur Pantau bagi Pemerintah Daerah / Pusat untuk tujuan pemantauan kondisi muka air tanah.

Bagi perusahaan pemegang sertifikat ISO 14001 juga wajib melakukan pemantauan atas pencemaran air sebagai akibat dari kegiatan usaha / industrI.

Tidak hanya kewajiban seperti disebutkan diatas, kesadaran atas pentingnya pemantauan lingkungan bagi perusahaan juga dapat menjadi alasan untuk pembuatan sumur pantau agar dapat dilakukan pengukuran secara berkala untuk perencanaan jangka panjang dari perusahaan. Adapun data-data yang dapat diambil seperti cadangan volume air dan kualitas air untuk produksi,  tingkat pencemaran air tanah baik dari luar perusahaan maupun sebab pencemaran dari dalam perusahaan sendiri.

2.    Sumur Resapan

Pembuatan sumur resapan atau injection well atau recharge well adalah bertujuan untuk memasukkan air hujan sebanyak-banyaknya kedalam tanah sebagai cadangan air maupun untuk memperkuat daya dukung tanah, daripada air hujan terbuang ke laut.

Pembuatan Sumur Resapan juga menjadi amanat dari Undang Undang 23 tahun 1997, Peraturan Menteri Negara LH No.12 tahun 2009, maupun Perda pada sebagian besar propinsi di Republik Indonesia ini dimana setiap pembuatan gedung wajib membuat sumur resapan.

Macam-macam sumur resapan adalah :
a.     Sumur Resapan Dangkal.
b.    Sumur Resapan Menengah.
c.     Sumur Resapan Dalam.
d.    Lubang Resapan Biopori

3.    Pembuatan Sumur Pemanfaatan Air Hujan (rain water harvesting)

Pembuatan Sumur Pemanfaatan Air Hujan (SPAH) adalah suatu keputusan WAJIB dari perusahaan mengingat pemanfaatan air hujan selain ramah lingkungan (environmental friendly), juga pemanfaatan air hujan sangat ekonomis dan bersih juga diwajibkan oleh Peraturan Menteri Negara LH No.12 tahun 2009.

Pembangunan SPAH juga memiliki waktu pengembalian investasi (payback period) yang sangat pendek atau sangat menguntungkan secara ekonomi.  Waktu payback period dari SPAH adalah sekitar 1 tahun khususnya untuk daerah perkotaan dimana air pdam sangat mahal dan bak tampung sudah tersedia.

Perusahaan kami juga memberikan layanan pembuatan sumur resapan secara gratis dimana pembayaran akan dicicil berdasarkan air yang dipakai.

4.    Pembuatan Bak Tampung Air Hujan

Pembuatan Bak Tampung Air Hujan (BTAH) adalah alternative bentuk pemanfaatan air hujan selain SPAH.  Kewajiban pemanfaatan air hujan yang diamanatkan oleh Peraturan Meneg LH no.12 tahun 2009 dapat disalurkan berupa pembuatan SPAH atau BTAH.

Pembuatan SPAH dilakukan apabila badan usaha / industri sudah memiliki bak penampungan air, sedangkan BTAH di lakukan apabila apabila badan usaha / industry belum memiliki bak tampungan air.

Pembuatan bak tampungan air dapat dilakukan dengan cara permanent ataupun secara sementara / cepat dengan menggunakan modular cage / kotak modular untuk penampungan air hujan.

5.    Pembuatan Sumur Biopori

Pembuatan lubang biopori dalam jumlah besar sangat cocok untuk menyerapkan air kedalam tanah (mempercepat penyerapanbagi areal taman ataupun perkebunan. Pembuatan Sumur Biopori juga sangat di anjurkan untuk areal perkebunan sebab dapat meningkatkan kesuburan tanah bila dilakukan pengkomposan daun2 di dalam sumur biopori.

6.    Pengelolaan Sungai

Perbaikan-perbaikan mutu pada sungai-sungai di perkotaan adalah suatu tugas besar yang tidak mudah. 

a.  Salah satu tugas pengolahan sungai dapat berupa pengolahan data berupa pencatatan debit atau pemantauan tinggi permukaan, serta peringatan dini banjir.

b.  Pekerjaan fisik yang dapat dilakukan dalam pengelolaan sungai adalah pembuatan turap untuk mencegah erosi, perkuatan tebing serta pembuatan pintu air guna pengaturan aliran sampai dengan pengerukan sedimen / dredging.

c.     Peningkatan kualitas air berupa penurunan angka BOD (cemaran organic) pada sungai dengan cara pemasangan alat aerasi ataupun penanaman bio modular sebagai bio media untuk penumbuhan bakteri pemakan cemaran organic sampai dengan pemasangan saringan sampah manual seperti trash boom ,  bar screen ataupun rack screen otomatis.

d.    Pemasangan Pompa Banjir sebagai pengendalian banjir.


7.    Pengolaan Air Danau.

Pengolahan danau atau situ-situ menyerupai pengolahan sungai, dimana khususnya untuk daerah perkotaan, penggunaan alat aerasi, bio modularpengerukan sedimen sampai dengan pemotongan gulma / eceng gondok serta pemasangan pompa banjir adalah yang terbanyak dilakukan.

Pengelolaan air danau lain yang dapat dilakukan adalah pemasangan trash boom untuk mencegah sampah mengambang masuk pada aliran masuk ataupun aliran keluar dari danau / situ.  Dapat juga dilakukan penyekatan / segmentasi danau bila ingin mengurangi kekeruhan pada saat pengerukan danau ataupun 




BIDANG USAHA PENYEDIAAN SUMBER AIR BERSIH

Kegiatan usaha yang dapat dilakukan pt Andri Technindo untuk kebutuhan penyediaan sumber air bersih antara lain :


1.    Sumur Bor Air Tanah

Sumber air yang termurah dengan biaya operasional terendah adalah pemanfaatan air bawah tanah. Lokasi yang diperlukan untuk menyediakan pasokan air s/d 10,000 m3 per hari hanya memerlukan luas lahan sangat kecil (cukup seluas 2 m2) karena pengambilan air dan pemasangan pompa adalah vertical kedalam tanah. Sumur Bor sangat cocok untuk wilayah perkotaan dimana lahan yang dimiliki sangat terbatas.

Sumur air tanah juga sangat cocok dijadikan sumber air cadangan pada wilayah perkotaan dimana sudah terdapat supply air PDAM tetapi kontinuitas supply tidak terjamin.

Pada daerah tertentu yang tidak memiliki sungai (sumber air permukaan) dan supply PDAM, penggunaan sumur bor air tanah menjadi suatu pilihan wajib.  Tetapi pada daerah tertentu, air tanah sulit untuk didapat.

2.    Pengolahan Air Sungai

Bila kebetulan wilayah anda diberkati dengan sungai dengan kapasitas air besar dan kontiniu, maka pilihan sumber air bersih yang paling ramah lingkungan adalah pemanfaatan air permukaan dari sungai.  Apapun kualitas yang ada pada sungai tersebut, jangan khawatir karena semua dapat diolah menjadi kualitas air bersih maupun air minum. Kelebihan dari pengolahan air sungai, kapasitas yang dibangun dapat tidak terbatas. Seperti pada kota tertentu, supply pdam yang dibangun dari sungai dapat mencapai kapasitas 10 juta liter per detik.

Unit Pengolahan Air Sungai yang dibuat penting untuk memperhatikan kontinuitas supply / debit pada sungai,  kesempurnaan design dan pembangunan intake agar tidak mempersulit pemeliharaan, serta kualitas air baku yang ada agar dapat membuat alat pengolahan yang tepat dan handal.

Pemanfaatan air sungai pada wilayah dengan kontinuitas tidak stabil, dapat dikombinasikan dengan pembangunan Embung Air Hujan seperti yang dijelaskan dibawah.

3.    Pembuatan Embung / Danau Air Hujan

Pada wilayah yang tidak terdapat air tanah ataupun air sungai / air sungai kecil, dapat melakukan pembuatan embung / danau air hujan untuk tampungan air hujan dan dipakai sebagai sumber air bersih. 

Kelemahan pembuatan embung / danau untuk keperluan air bersih selama setahun penuh akan memerlukan areal yang sangat – sangat luas, sehingga pemanfaatan Embung tidak cocok untuk wilayah perkotaan. 
Pemanfaatan embung / danau air hujan dapat dikombinasikan dengan sumber lain agar areal yang dibutuhkan tidak terlalu besar.

4.    Water Treatment / Pengolahan Air Bersih

Air baku dari air tanah, air sungai, maupun air hujan tidak selalu tersedia dalam kondisi baik atau memenuhi syarat minimum air bersih.  Banyak dari pemakaian air tanah, sungai maupun air hujan memerlukan pengolahan tambahan untuk memperbaiki kualitas air maupun sebagai cadangan pengolahan apabila terjadi perubahan kualitas.

Macam-macam pengolahan air bersih yang ada antara lain :

a.   Pengendapan Air Berlumpur  ( Chlarifier Up flow, Chlarifier Down Flow, Lamelar System, Settling Tube, Sarang Tawon, Flokulasi, Coagulasi, Fast Mix, Slow Mix ).

b.  Penyaringan Pasir atau Partikel Halus  ( Screening, Strainer, Sand Filter, Bag Filter, Micron Filter, Nano Filtration, Ultra Filtration ).

c.     Sand Filter

d.    Carbon Filter

e. Iron Removal System  (Birm, Green Sand, Drip Aeration, Blow Aeration, Ventury Injection, Chemical Oxidation, Gas Oxidation, Electrolisis)

f.     Water Softener or Ion Removal  (Anion, Kation, Demineralizer,  Mixed ed Demin Plant)

5.    Pengolahan Air Laut  (payau atau Asin)

Pengolahan air payau atau asin (Desalination Plant) dapat menggunakan system evaporasi kondensasi, Reverse Osmosis  maupun system Electrolisis.
Secara Kemudahan Pengoperasian adalah system evaporasi kondensasi. System ini cocok untuk perusahaan / industri yang memiliki areal dan ruang yang sangat besar.

System terbanyak dipakai adalah filter / membrane Reverse Osmosis, yang berbentuk sangat kecil dan mudah diperbaiki maupun dioperasikan.  Kelemahan dari system ini adalah resiko fouling yang besar sehingga memerlukan operator khusus.

System lain yang jarang digunakan dengan ukuran ruang menengah dan biaya pengoperasian yang sedang adalah system electrolysis

6.    Pengolahan Air Minum atau Air Murni Industri

Bagi Industri tertentu yang memerlukan air minum untuk karyawan berjumlah banyak, air bersih bebas bakteri untuk industri makanan ataupun minuman,  maupun kebutuhan air murni untuk boiler, chiller, condenser, ataupun campuran obat, maka anda akan membutuhkan system pengolahan air minum / murni seperti :
a.     Ultra Filtration
b.    Reverse Osmosis
c.     Demin Plant
d.    Ultra Violet
e.     Ozone system