Proses pembunuhan bakteri di dalam
air dapat dilakukan dengan beberapa cara :
1. Dipanaskan.
Sterilisasi
air dapat dilakukan dengan memanaskan Air sampai dengan mencapai 100o
Celcius. Penggunaan cara ini untuk mensteriisasi air sangat tidak disarankan. Proses
memanaskan air sangat memakan waktu dan merepotkan. Selain
itu penggunaan api untuk proses pensterilan sangat beresiko tinggi atas bahaya
kebakaran.
Cara
ini hanya cocok dilakukan untuk proses kapasitas sangat kecil. Metode ini hanya disarankan untuk proses kapasitas air
steril / air minum kurang dari 200 liter per hari.
Investasi
dalam skala kecil tersedia sangat murah di pasar, tetapi untuk aplikasi ukuran
besar biaya akan cukup besar juga. Selain itu proses ini akan memerlukan energy
yang tinggi atau dengan kata lain biaya operasionalnya cukup mahal.
2.
Bahan Kimia.
Pembubuhan bahan kimia pada air (biasanya menggunakan kaporit /
Chlorine/H202). Penggunaan bahan kimia
biasanya untuk mesterilkan air kolam renang maupun kolam hias.
Penggunaan campuran bahan kimia untuk mensterilkan air untuk minum
/ proses industry makanan sangat tidak disarankan. Juga tidak tepat untuk kolam
yang digunakan untuk memelihara ikan atau ternak lain, karena kelebihan dosis
akan sangat berbahaya bagi kesehatan.
Dosis yang dipergunakan untuk pembubuhan kaporit dapat dilakukan
antara 3 – 5 ppm. Penggunaan bahan kimia sangat dianjurkan untuk menggunakan
pompa dosing agar dosis yang diinginkan dapat terjaga stabil (tidak
kurang dan tidak berlebih)
Metode ini adalah metode dengan investasi termurah untuk kapasitas
besar hanya kenyamanan penggunaan kurang baik mengingat operator harus setiap
hari atau beberapa hari mengaduk dan mengisi ulang kimia yang dibutuhkan.
3. Ultra Violet
(UV)
Air dialirkan melalui radiasi sinar Ultra Violet agar bakteri
maupun virus yang ada menjadi mati. Penggunaan Ultra Violet ini sangat nyaman
dan ekonomis untuk pemakaian air kapasitas sebesar apapun. Penggunaan UV juga
sangat aman bagi kesehatan penggunaan. Tidak ada efek samping apapun untuk
penggunaan UV kecuali bila di
Pemakaian UV untuk sterilisasi air, investasi awal akan cukup
mahal serta biaya pertahun akan sangat mahal juga. Keuntungan dari penggunaan UV adalah
kenyamanan bagi operator dimana sama sekali tidak ada kegiatan pemeliharaan
yang diperlukan bila masuk menggunakan metode kerja ini.
Kunci
utama dari pemeliharaan lampu UV adalah suatu keharusan untuk mengganti lampu
walaupun tidak rusak dalam 1 tahun.
Kegiatan pemeliharaan untuk mengganti UV ini adalah suatu kewajiban bagi
semua pengguna.
4. Ozonisasi (gas O3)
Pemakaian
gas O3 untuk sterilisasi air juga sangat mudah dilakukan serta dioperasikan. Beberapa kekurangan system ozonisasi selain
investasinya yang besar, perbaikan-perbaikan dari alat ozonisasi sulit untuk
dilakukan (sulit mencari spare parts
dan komponen lainnya)
Kelebihan
utama dari penggunaan Ozonisasi adalah sifat active selama beberapa waktu (sekitar 20 – 30 menit) sejak gas
disuntikkan kedalam air sehingga efek sterilisasinya dapat lebih luas. Bukan
hanya mensterilisasi air, tetapi juga mensterilisasi pipa maupun botol / wadah
penampung air.
Metode
ozonisasi banyak di gunakan oleh pabrik / industri air minum dalam kemasan.
5.
Penyaringan / Filtrasi
Ukuran dari bakteri yang terkecil adalah 0,1
Micron atau 1/10.000 mm. Dengan diketahuinya ukuran terkecil dari bakteri ini
maka kita dapat menyaring bakteri dengan filter yang berukuran lebih kecil dari
0,1 micron.
Filter-filter yang dapat
menyaring bakteri adalah :
1. Filter Ultra Filtration / UF (ukuran lubang 0,01 micron)
2. Filter Reverse Osmosis / RO (ukuran
lubang 0,0001 micron).
Menggunakan UF ataupun RO
untuk penyaringan bakteri, memerlukan pengolahan awal (pre-treatment) sebelum
air di alirkan kedalam system air minum.
Bila pre-treatment gagal menyediakan kualitas air minimum yang bisa
diterima oleh Ultra Filtration ataupun Reverse Osmosis, maka system UF ataupun RO akan mampat.
Pemakaian UF / RO untuk penyaringan
air bebas bakteri, tidak sulit untuk di operasikan, hanya memerlukan investasi awal yang paling tinggi. Pengoperasian dari RO ini memerlukan displin
tinggi dari operator mengingat banyak hal-hal yang harus dijaga agar mesin tidak cepat rusak / mampat.